Sabtu, 20 Februari 2010

Walking Corpse Syndrome



Ada banyak jenis kelainan mental di dunia. Cotard's Syndrome atau Walking Corpse Syndromme (sindrom mayat berjalan) adalah salah satunya. Kelainan ini menjadikan penderitanya berpikir bahwa mereka sudah meninggal; kehilangan nyawa, tidak memiliki organ vital, padahal tubuh mereka masih utuh dan tidak kurang suatu apapun. Seringkali mereka merasa telah meninggal dan menjadi mayat berjalan. Khayalan ini biasanya berkembang, bahwa pasien dapat mencium daging tubuhnya yg membusuk atau merasakan cacing merayap dikulitnya.

Cotard's Syndromme sering dikaitkan dengan penyakit Schizophrenia dan bipolar disorder. Selain merupakan kelainan kejiwaan, kelainan ini dapat disebabkan karena adanya gangguan pada otak, semisal karena kecelakaan. Walaupun sangat jarang, beberapa orang dengan kelainan ini merasa sudah mati. Bahkan kadang mereka mencoba bunuh diri untuk memastikan apakah mereka benar-benar sudah mati. Itulah mengapa penyakit ini sangat berbahaya bagi penderitanya.

Cotard's Syndromme diambil dari nama penemunya, Jules Cotard, seorang neurologis Perancis. Dia menemukan penyakit ini pada seorang pasiennya di tahun 1800-an. Dalam sebuah kuliahnya, ia menjelaskan bahwa pasien tersebut mengaku tidak percaya pada Tuhan, iblis, dan ia juga tidak merasa memiliki anggota tubuh.

Karena penyakit ini begitu langka, penanganan yang tepat untuk penyakit ini masih belum diketahui. Banyak Psikiater yang telah mencoba terapi antipsikotik, namun tidak juga membuahkan hasil. Tetapi belakangan disebutkan bahwa ada empat kasus yang sedikit terbantu dengan terapi kejut listrik.

diterjemahkan dari Walking Corpse Symdromme: a Disorder Where People Think They are Dead, www.associatedcontent.com

Penyakit Cacing Buski

Kapanlagi.com - Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan mengakui sejak dua dasawarsa ini, sudah ratusan warga di Kabupaten Hulu sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan, terserang penyakit aneh dan langka yakni serangan penyakit cacing Fasciolopsis Buski.
Seperti penuturan Kepala Dinas Kesehatan Prov Kalsel, drg Rosehan Adhani di sela-sela peringatan hari kebangkitan nasional (Harkitnas) di halaman kantor Gubernur Kalsel Banjarmasin, Senin, bahwa penyakit cacing buski di Kalsel diketahui sudah penah menyerang warga setempat sejak tahun 80-an.
Tetapi dari tahun ketahun, serangan penyakit lanka tersebut terus berkurang setelah adanya pemberantasan penyakit tersebut, dan tahun 2007 ini tercatat hanya sebanyak 14 orang yang positip terserang penyakit yang sudah dikatakan endemis di wilayah rawa-rawa Kabupaten HSU.
Menurut dia, penyakit buski sama saja seperti penyakit cacing perut lainnya, tetapi ini lebih ganas, selain penderita kurang gizi akibat parasit cacing buski, perut penderita juga membesar dan rambut kepala rontok akhirnya penderita plontos.
Rosehan Adhani sendiri, tidak tahu persis kenapa penyakit tersebut endemis di beberapa desa kawasan berawa-rawa HSU, padaghal serangan penyakit itu hampir jarang ditemukan di dunia, dan di Indonesia pernah terjadi selain di Kalsel juga di sebuah desa di Propinsi Sulawesi Tengah.
Untuk menanggulangi penyakit tersebut memang Dinkes Kalsel sudah melakukan berbagai penyluhan kepada masyarakat, agar dengan pola hidup sehat, yakni tidak memakan makanan yang belum di masak, terutama makanan yang berasal dari tumbuhan di rawa-rawa, seperti buah teratai dan umbi-umbian di kawasan tersebut.
Selain itu, masyarakat segera berobat kedokter bila diketahui terserang penyakit cacing buski, karena obat terhadap cacing itu sudah ditemukan, dan disediakan di Dinkes kabupaten setempat, sama saja seperti obat cacing yang lain.
Berdasarkan keterangan, tambah Rosehan Ardhani didampingi dr Sriyanto Kepala Rumah Sakit Ansari Saleh Banjarmasin yang pernah menjadi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten HSU, para penderita penyakit tersebut umumnya adalah anak-anak, dan belum pernah ditemukan kasus serangan terhadap orang dewasa.
Karena anak-anak biasanya suka bermain di air rawa-rawa kawasan desa tersebut kemudian memakan apa saja yang ada di rawa seperti buah teratai, umbi-umbian, dan buah tanaman rawa lainnya tanpa di masak lebih dahulu.
Seperti yang terjadi di desa-desa endemis Kecamatan Sungai Pandan, Kecamatan Babirik, dan Kecamatan Danau Panggang Kabupaten HSU yang ketiga wilayah itu merupakan kawasan yang sebagian besar adalah rawa monotan.
Kasus serangan cacing buski pernah diderita seorang anak kecil Kecamatan Danau Panggang, anak itu menderita perut membesar tetapi kurus kering, kemudian dari mulut keluar binatang aneh seperti lintah darat, bewarna merah dan jumlahnya ribuan ekor, selain dimulut binatang itu juga keluar saat buang air besar, sehingga warga setempat tadinya mengira anak tersebut terkena guna-guna.
Penyakit itu dianggap aneh, karena biasanya kalau diserang penyakit cacing paling dikenal hanya cacing gelang atau cacing kremi belum pernah ada cacing seperti itu, yakni pendek hanya sekitar ibu jari.
Setelah kejadian tersebut maka diturunkan petugas kesehatan untuk meneliti penyakit tersebut, kemudian baru diketahui bahwa penyakit itu adalah Fasciolopsis buski, dan bila anak diketahui diserang penyakit itu oleh petugas kesehatan segera diobati sehingga tidak sampai perut anak membesar kepala plontos dan keluar ribuan binatang aneh seperti itu.
Sementara berdasarkan literatur, Fasciolopsis Buski hanya ada hidup di kawasan Asia Selatan yakni perairan rawa sebarannya wilayah Banglades, Kamboja, China Tengah dan China Selatan, Vietnam, Malaysia, Thailand, Pakistan, dan Vietnam di samping Indonesia.
Cacing ini bukan saja bisa menyerang manusia, juga bisa menyerang babi, anjing, dan kelinci. Cacing buski dewasa bisa sepanjang 75 mm, atau 3 inci dan lebar 20 mm atau 1 inci.
Berdasarkan literartur tersebut, cacing buski tidak hidup di hati, melainkan biasanya hidup diarea teratas usus kecil, dalam jumlah sangat banyak, dan dapat pula hidup di area bawah usus dan di dalam perut, tetapi tak pernah ditemukan di bagian tubuh lain.
Dalam tubuh individu yang terserang cacing buski setiap cacing buski dewasa dapat memproduksi sedikitnya 25 ribu telur per hari, dan terus berkembang biak.

Hypertrichosis


Hypertrichosis menggambarkan pertumbuhan rambut di tubuh dalam jumlah yang dianggap tidak normal. Ada dua jenis hypertrichosis: hypertrichosis umum, yang terjadi di seluruh tubuh, dan lokal hypertrichosis, yang terbatas pada wilayah tertentu. Hypertrichosis adalah baik bawaan (hadir sejak lahir) atau diperoleh di kemudian hari. Kelebihan pertumbuhan rambut terjadi di daerah-daerah dari kulit dengan pengecualian tergantung androgen rambut dari daerah kemaluan, wajah, dan aksilaris daerah.

Beberapa penampil di sirkus tontonan ke-19 dan awal abad ke-20, seperti Julia Pastrana, menderita dari hypertrichosis. Mereka biasanya ditampilkan sebagai "aneh" dan dipromosikan sebagai manusia yang berbeda dan memiliki sifat-sifat binatang. Lebih luas kasus telah hypertrichosis informal disebut sindrom manusia serigala.


en.wikipedia.org

Penyakit Kaki Gajah

Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.

Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini cukup banyak ditemukan di Indonesia.

Cara Penularan

Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghipas darah orang tersebut.

Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.

Gejala klinis

Gejala Filariais Akut dapat berupa:

  • Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
  • Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
  • Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
  • Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
  • Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)

Gejala klinis yang kronis berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).

Diagnosis

Bila seseorang tersangka Filariasis ditemukan tanda-tanda dan gejala klinis, diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan darah jari yang dilakukan mulai pukul 20.00 malam waktu setempat. Seseorang dinyatakan sebagai penderita Filariasis, apabila dalam darah ditemukan mikrofilaria.

Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan:

  • Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular
  • Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk
  • Membersihkan semak-semak disekitar rumah

orisinil.com

Asidosis tubulus renalis

Asidosis tubulus renalis (ATR) atau Renal tubular acidosis (RTA) adalah suatu penyakit ginjal (rhenal) khususnya pada bagian tubulus renalis-nya. Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit langka, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat.

Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari darah dan membuangnya ke dalam urin. Pada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit asam yang dibuang ke dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal.

Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat. Namun menurut Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A (K), dokter spesialis gizi dan metabolik anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak di RSCM Jakarta, pasien penyakit ATR yang dia ditangani semakin hari semakin banyak. Pada tahun 2005 saja, pasien ATR yang dia tangani ada sekitar 20-an orang anak. Dan setiap tahun angka prevalensinya senantiasa bertambah.

id.wikipedia.org



Selasa, 16 Februari 2010

Multiple Myeloma

Multiple myeloma adalah tipe dari kanker. Kanker adalah kelompok dari banyak penyakit-penyakit yang berhubungan. Myeloma adalah kanker yang mulai pada sel-sel plasma, tipe dari sel darah putih. Ia adalah tipe yang paling umum dari kanker sel plasma.

Sel-sel darah normal

Kebanyakan sel-sel darah berkembang dari sel-sel dalam sumsum tulang yang disebut sel-sel iduk (stem cells). Sumsum tulang adalah materi yang lunak di pusat dari kebanyakan tulang-tulang.

Stem cells menjadi dewasa kedalam tipe-tipe yang berbede dari sel-sel darah. Setiap tipe mempunyai pekejaan khusus:

  • Sel-sel darah putih membantu melawan infeksi. Ada beberapa tipe-tipe dari sel-sel darah putih.
  • Sel-sel darah merah mengangkut oksigen ke jaringan-jaringan di seluruh tubuh.
  • Platelet-platelet membantu membentuk gumpalan-gumpalan darah yang mengontrol perdarahan.

Sel-sel plasma adalah sel-sel darah putih yang membuat antibodi-antibodi. Antibodi-antibodi adalah bagian dari sistim imun. Mereka bekerja dengan bagian-bagian lain dari sisitm imun untuk membantu melindungi tubuh dari kuman-kuman dan unsur-unsur berbahaya lainnya. Setiap tipe dari sel plasma membuat antobodi yang berbeda.

Sel-sel Myeloma

Myeloma, seperti kanker-kanker lain, mulai pada sel-sel. Pada kanker, sel-sel baru terbentuk ketika tubuh tidak memerlukan mereka, dan sel-sel yang tua atau rusak tidak mati ketika mereka harus mati. Sel-sel ekstra ini dapat membentuk massa dari jaringan yang disebut pertumbuhan atau tumor.

Myeloma mulai ketika sel plasma menjadi abnormal. Sel yang abnormal membelah untuk membuat salinan-salinan dari dirinya sendiri. Sel-sel yang baru membelah berulang-ulang, membuat semakin banyak sel-sel abnormal. Sel-sel plasma abnormal ini disebut sel-sel myeloma.

Pada waktunya, sel-sel myeloma berkumpul dalam sumsum tulang. Mereka mungkin merusak bagian yang padat dari tulang. Ketika sel-sel myeloma berkumpul pada beberapa tulang-tulang anda, penyakitnya disebut "multiple myeloma". Penyakit ini mungkin juga membahayakan jaringan-jaringan dan organ-organ lain, seperti ginjal-ginjal.

Sel-sel myeloma membuat antibodi-antibodi yang disebut protein-protein M dan protein-protein lain. Protein-protein ini dapat berkumpul dalam darah, urin, dan organ-organ.


www.totalkesehatananda.com

Pica


PARA dokter Prancis terhenyak saat menemukan 350 koin senilai 650 dolar AS, serta beberapa kalung dan jaram di perut seorang pasien Rumah Sakit Umum Cholet, Prancis. Pasien ini tentu saja bukan korban santet atau teluh, tetapi merupakan orang yang mengalami gangguan jiwa.

Pasien berusia 62 tahun ini dibawa ke ruang gawat darurat RS Cholet, bagian barat Prancis pada 2002 lalu. Dia memiliki catatan sebagai pengidap gangguan jiwa berat dan dilaporkan mengalami sakit perut sehingga tidak dapat makan.

Keluarganya telah mengingatkan para dokter bahwa pasien tersebut terkadang menelan koin. Mendapat laporan itu, dokter memeriksanya dan berhasil mengeluarkan beberapa koin dari dalam perut pasien. Karena masih penasaran, para dokter memutuskan untuk menggunakan sinar-X untuk mengetahui berapa banyak koin yang ada di dalam perut pasien tersebut.

Mereka sangat terkejut saat melihat gumpalan di dalam perut pasien yang beratnya mencapai 12 pon (24 kg). Gumpalan itu - demikian beratnya sehingga untuk mengeluarkannya harus di lakukan operasi. Lima hari setelah kedatangannya di rumah sakit, pasien tersebut dioperasi. Para dokter membuka perutnya dan mengeluarkan seluruh gumpalan tersebut. Tetapi pasien tersebut meninggal dunia 12 hari kemudian karena komplikasi penyakit.

Salah seorang dokter yang merawatnya, Dr. Bruno Francois "mengatakan, pasien itu telah menelan uang koin Prancis dan kemudian uang koin Euro, selama lebih dari satu dekade. Dilar porkan pula, selama masa itu keluarganya telah mencoba menjauhkan dia dari koin dan perhiasan. "Jika ia diundang atau datang ke sebuah rumah, dia gemar mencuri koin dan memakannya," ujar Dr. Francois.

Cerita tentang pasien aneh ini, ditulis secara lengkap di Journal ofMedicine New England. Na-mun natna sang pasien disamarkan. Citra detail dari foto sinar-X ditampilkan secara khusus di jurnal kedokteran terse-but dan disebutkan kondisi seper-ti itu merupakan "misteri medis" yang menantang untuk dipecahkan.

Dr. Lindsay Baden, salah se-orang editor Jurnal itu mengatakan, sudah ada 666 pembaca, sebagian besar dokter, yang menghubungi redaksinya untuk mencoba memecahkan misteri tersebut.

Dalam istilah Kedokteran, kondisi pasien seperti itu dinamakan pica, yaitu dorongan untuk memakan sesuatu yang secara normal tidak dikonsumsi sebagai makanan. Istilah penyakit itu diambil dari bahasa Latin untuk sejenis burung Gagak yang memakan segala jenis benda.

Pica dalam bentuknya dapat saja berupa dorongan untuk memakan kotoran, debu, kapur tulis, rambut, sabun, sikat gigi, korek api yang telah terbakar dan berbagai benda lainnya.

Dr. Francois juga pernah merawat pasien yang gemar memakan Garpu. Kebanyakan objek yang dimakan oleh penderita pica biasanya relatif kecil agar bisa melewati tenggorokan. Dalam beberapa kasus, ada juga yang tersangkut, sehingga mem-butuhkan pertolongan dokter. Kondisi seperti itu dapat juga ditemukan pada anak-anak atau wanita hamil, namun kebanyakan ditemukan pada orang yang menderita penyakit jiwa. ( Za-ky / "PR", Sumber AP )


basukipramana.blogspot.com

Scleroderma

Scleroderma adalah suatu penyakit autoimun dari jaringan penghubung. Penyakit autoimun adalah penyakit-penyakit yang terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistim imunnya sendiri. Scleroderma dikarakteristikan oleh pembentukan dari jaringan parut (fibrosis) pada kulit dan organ-organ tubuh. Ini menjurus pada ketebalan dan keteguhan dari area-area yang terlibat. Scleroderma, ketika ia tersebar atau menyebar luas keseluruh tubuh, juga dirujuk sebagai systemic sclerosis.

Penyebab dari scleroderma tidak diketahui. Peneliti-peneliti telah menemukan beberapa bukti bahwa gen-gen adalah faktor-faktor yang penting, namun lingkungan tampaknya juga memainkan suatu peran. Akibatnya adalah pengaktifan sistim imun, menyebabkan luka pada jaringan-jaringan yang berakibat pada luka yang serupa dengan pembentukan jaringan parut. Fakta bahwa gen-gen tampaknya menyebabkan suatu kecenderungan untuk mengembangkan scleroderma berarti bahwa warisan paling sedikit memainkan suatu bagian peran. Adalah tidak luar biasa untuk menemukan penyakit-penyakit autoimun lain pada keluarga-keluarga dari pasien-pasien scleroderma. Beberapa bukti untuk peran yang mungkin dimainkan gen-gen dalam menjurus pada pengembangan dari scleroderma datang dari studi dari Choctaw Native Americans yang adalah kelompok dengan kejadian dari penyakit yang dilaporkan paling tinggi. Penyakit adalah lebih sering pada wanita-wanita daripada pada pria-pria.

Klasifikasi Scleroderma

Scleroderma dapat diklasifikasikan dalam istilah-istilah dari derajat dan lokasi kulit yang terlibat. Karena itu, scleroderma telah dikatagorikan kedalam dua kelompok-kelompok utama, diffuse (tersebar) dan limited (terbatas).

Bentuk diffuse dari scleroderma (systemic sclerosis) melibatkan penebalan simetris dari kulit dari kaki-kai dan tangan-tangan, muka, dan batang tubuh (dada, punggung, perut, atau panggul-panggul) tang dapat secara cepat maju/berkembang ke pengerasan setelah suatu fase peradangan dini. Penyakit organ dapat terjadi sejak dini dan adalah serius. Organ-organ yang terpengaruh termasuk kerongkongan (esophagus), usus-usus, paru-paru dengan luka parut (fibrosis), jantung, dan ginjal-ginjal. Tekanan darah tinggi dapat menjadi suatu efek sampingan yang menyusahkan.

Bentuk limited dari scleroderma cenderung dibatasi pada kulit dari jari-jari tangan dan muka. Perubahan-perubahan kulit dan ciri-ciri lain dari penyakit cenderung terjadi lebih perlahan daripada pada bentuk diffuse. Karena suatu pola klinik yang karakteristik dapat terjadi pada pasien-pasien dengan bentuk limited dari scleroderma, bentuk ini telah mengambil nama lain yang tersusun dari huruf-huruf awal pertama dari komponen-komponen yang umum. Jadi, bentuk ini juga disebut CREST variant of scleroderma. Nama ini menunjukan ciri-ciri berikut:

C...Calcinosis merujuk pada pembentukan dari endapan-endapan yang kecil dari kalsium di kulit. Ini terlihat sebagai area-area keputihan yang keras pada kulit yang dangkal, umumnya yang menutupi siku-siku tangan, lutut-lutut, atau jari-jari tangan. Endapan-endapan yang kokoh ini dapat menjadi perih, dapat menkadi terinfeksi, dan dapat copot secara spontan atau memerlukan pengangkatan secara operasi. Ini adalah yang paling sedikit umum dari ciri-ciri CREST scleroderma variant.

R...Raynaud's phenomenon merujuk pada kejang dari pembuluh-pembuluh arteri yang kecil yang mensupali darah ke jari-jari tangan, jari-jari kaki, hidung, lidah, atau telinga-telinga. Area-area ini menjadi biru, putih, kemudian merah setelah paparan pada ekstrim-ekstrim dari dingin, atau bahkan adakalanya dengan ekstrim-ekstrim dari panas atau gangguan emosional.

E...Esophagus disease pada scleroderma dikarakteristikan oleh berfungsinya otot dari bagian duapertiga yang lebih rendah dari kerongkongan yang buruk. Ini dapat menjurus pada suau kerongkongan yang lebarnya secara abnormal yang mengizinkan asam lambung untuk mengalir balik kedalam kerongkongan untuk menyebabkan heartburn (rasa terbakar dihulu hati), peradangan, dan luka parut yang berpotensi. Ini dapat akhirnya menjurus pada kesulitan dalam melewatkan makanan dari mulut melalui kerongkongan kedalam lambung. Gejala-gejala dari heartburn dirawat secara agresif pada pasien-pasien dengan scleroderma dalam rangka untuk mencegah luka pada kerongkongan.

S...Sclerodactyly merujuk pada penebalan dan pengetatan ditempat dari kulit jari-jari tangan atau jari-jari kaki. Ini dapat memberikan mereka suatu penampakan yang "berkilauan" dan sedikit bengkak. Pengetatan dapat menyebabkan pembatasan gerakan yang parah dari jari-jari tangan dan jari-jari kaki. Perubahan-perubahan kulit ini umumnya berlanjut lebih perlahan dari yang dari pasien-pasien dengan bentuk diffuse dari scleroderma.

T...Telangiectasias adalah area-area merah yang kecil, seringkali pada muka, tangan-tangan dan dimulut dibelakang bibir-bibir. Area-area ini memucat ketika mereka ditekan diatasnya dan mewakili kapiler-kapiler yang melebar.


www.totalkesehatananda.com

Alergi Air

Penyakit alergi banyak macamnya, mulai dari alergi debu, makanan, sampai alergi sperma. Tapi alergi yang diderita wanita asal Inggris ini sangat langka. Ia hanya bisa mandi 10 detik dalam seminggu karena menderita alergi air. Penderitanya hanya 1 banding 230 juta orang dan di dunia jumlahnya hanya 40 orang.

Michaela Dutton, seorang ibu muda (21 tahun) asal Walsall, Inggris itu diketahui memiliki kondisi kesehatan yang cukup unik sekaligus menakutkan. Dutton mengidap alergi air dan tidak bisa melakukan kontak apapun yang berhubungan dengan air.

Dutton menyadari penyakit alerginya itu ketika suatu hari anaknya meneteskan keringat di tangannya. Seketika itu, tangan Dutton pun menjadi merah-merah, melepuh dan kesakitan. Ia pun menjadi ketakutan jika kena air hujan dan selalu memakai payung kemanapun bepergian serta memakai baju tertutup.

Setelah diperiksa ke dokter, Dutton ternyata mengalami kondisi yang disebut Aquagenic Urticaria. Kondisi alergi itu ternyata menimpa satu dari 230 juta orang di dunia. Dokter mengatakan bahwa alerginya itu disebabkan karena gangguan ketidakseimbangan hormon setelah melahirkan.

Karena penyakitnya itu, Dutton pun tidak bisa berlama-lama dekat buah hatinya jika sedang berkeringat. Ia juga harus membatasi mandinya hingga 10 detik dalam seminggu, jika lebih dari itu kulitnya akan memerah seperti kulit yang terbakar.

Dutton pun tidak bisa minum air putih, jus atau teh karena tenggorokannya langsung sakit jika terkena minuman tersebut. Untungnya, ia masih bisa minum Coca Cola karena tubuhnya masih bisa mentolerir jenis minuman satu itu. "Mungkin karena ada karbon di dalamnya," ujar Dutton seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (21/10/2009).

"Saya merasa dipenjara dalam tubuh saya sendiri. Saya menjadi jarang bertemu teman-teman karena mereka mengira penyakit ini menular," tutur Dutton.

Dr Adrian Morris, seorang spesialis urticaria pun mengatakan bahwa saat hamil adalah saat yang paling berisiko seseorang mengalami alergi air atau urticaria. Sayangnya, hingga kini belum ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan alergi air.

"Penyakit ini memang aneh. Kami sudah mencoba memberikan obat anti histamin dan terapi sinar ultraviolet padanya, tapi tidak juga berhasil," ujar Nina Goad, seorang dokter di Wolverhampton’s New Cross Hospital yang juga anggota British Association of Dermatologists.

Goad mengatakan hanya ada 30-40 orang di dunia ini yang berhasil didiagnosa menderita alergi air sejak tahun 1964.

Gejala alergi air adalah beberapa menit setelah kontak dengan air, kulit akan memerah dan terasa sakit selama 15 menit hingga 2 jam atau lebih. Begitu juga ketika terjadi kontak air di tenggorokan setelah minum air atau minuman lainnya.

Meskipun penyebab sebenarnya masih misteri dan belum ada obatnya hingga kini, tapi para ahli percaya bahwa pemicunya adalah histamin. Ada juga yang mengatakan penyebabnya adalah ion-ion yang ada di air. Peneliti masih mencari tahu penyebab sesungguuhnya dan teknik pengobatannya pun hingga kini masih dikembangkan.

health.detik.com

Progeria

Progeria merupakan penyakit kesalahan kode genetik (terjadi mutasi), tepatnya kelainan protein (Lamin A) di sekitar inti sel atau menurut para ahli lainnya kesalahan terdapat di kromosom nomor 1, pada seseorang yang mengakibatkan penuaan dini sebelum waktunya.
Progeria terdiri atas dua jenis yaitu sindrom Hutchinson-Gliford (progeria masa kanak-kanak) dan sindrom Werner (progeria masa dewasa)
Progeria masa kanak-kanak atau yang disebut sebagai sindroma Hutchinson-Gliford ditandai dengan adanya kegagalan pertumbuhan pada tahun pertama kehidupan. Tampak dengan jelas adanya ketidakseimbangan ukuran tubuh (kecil atau cenderung kurus), kulit terlihat keriput, pertumbuhan gigi terlambat atau bahkan tidak ada sama sekali, kemampuan bergerak sangat terbatas, dan beberapa ciri-ciri lainnya. Biasanya, penderita hanya sanggup bertahan hidup sampai awal usia remaja, rata-rata hingga usia 13-14 tahun.
Para penderita seringkali mengalami aterosklerosis progresif (kelainan penyumbatan pembuluh darah) seperti yang biasa tampak pada individu lanjut usia. Hal ini dapat mengakibatkan stroke atau serangan jantung yang berujung pada kematian. Hingga saat ini belum ditemukan pengobatan dan pencegahan yang tepat untuk penanganan kasus progeria ini.
Di Indonesia pun, penyakit Progeria sangatlah langka. Baru ditemukan seorang anak Indonesia yang mengalami nasib kurang beruntung itu. Anak itu bernama Wiradianty yang akrab dipanggil Ranti, yang saat ini telah beristirahat dengan tenang di pangkuan Tuhan Yang Maha Esa.
Eriyati Indrasanto, ahli genetika anak pada Rumah Sakit Harapan Kita, merupakan salah satu dokter yang menangani Ranti ketika masih hidup. Saat mulai berobat, Ranti kecil berusia tujuh tahun tiga bulan. Beratnya 10 kg dan tinggi 94 cm. Menurut Eriyati, di dunia hanya ditemui satu penderita Progeria di antara 250.000 kelahiran hidup. Meski begitu, ditemukan pula sebuah keluarga dengan lima orang anak yang seluruhnya adalah penderita Progeria. "Saat ini, di dunia baru tercatat 60 kasus," ujarnya. Penyakit ini pertama kali ditemukan di London, Inggris, pada 1752.
Anak penderita Progeria, pada umumnya, baru ‘disadari’ ketika melihat kondisi fisik anak tersebut setelah berumur setahun. Gejala utamanya, rambut rontok hingga botak, tubuhnya mengecil, dan ada kelainan serta perkembangan tulang yang tak sempurna. Indikasi lain, pembuluh darah di batok kepala terlihat jelas, kulit tak mulus, kuku menjadi rapuh, melengkung, dan kekuning-kuningan. Kaki pun mengalami pengeroposan. Selain itu, gigi tumbuh jarang. Bahkan, dalam beberapa kasus, gigi sama sekali tak tumbuh, seperti yang telah disampaikan sebelumnya. Pada kasus Ranti, sang penderita pun mengalami gangguan pendengaran, katarak, serta gangguan pada limfa.
"Yang perlu mendapat perhatian adalah adanya penumpukan kolesterol di pembuluh darah, terutama di jantung dan usus," kata Eriyati.
Meski begitu, perkembangan otak dan kemampuan inteligensianya tak mengalami gangguan. "Kemampuannya sama dengan anak-anak lain seusianya," kata Eriyati. Hanya saja, kondisi tubuh Ranti tak memungkinkan penderita melakukan aktivitas sebanyak rekan sebayanya.
Menurut Eriyati, sampai sekarang masih belum ada terapi efektif untuk progeria. "Saat ini, penanganannya berdasar keluhan saja," katanya. Pengobatan memang masih jadi masalah. Hal ini dikarenakan penyebab penyakit Progeria sendiri pun masih jadi tanda tanya.
Sejumlah literatur menyebutkan, stroke bisa menyerang anak-anak progeria pada usia empat hingga lima tahun. Eriyati juga mengingatkan pentingnya perhatian terhadap jantung. "Tersumbatnya aliran darah ke jantung adalah penyebab utama kematian si penderita," ujarnya. Hingga saat ini, harapan hidup penderita "hanya" sampai 14 tahun. Lantaran keburu meninggal, barangkali ini alasannya mengapa para ahli genentika kesulitan melacak kaitan penyakit ini dengan faktor keturunan
Sangat disayangkan, ketika individu lain melewati penuaan secara perlahan sembari menikmati waktu hidup mereka, para penderita Progeria justru merasakan suatu hal yang di mana jam penuaan berputar dengan kecepatan amat tinggi, sehingga proses penguzuran berlangsung jauh lebih cepat daripada yang normal terjadi.
Asumsi yang diambil Krawetz yaitu semua gen yang berkaitan dengan proses penuaan adalah bagian dari respons normal karena suatu mekanisme kontrol telah hilang. Maka bila semua gen serempak “dipadamkan”, sehingga responsnya tadi terhenti, untuk dibiarkan berkembang normal, proses penuaan tidak akan terjadi.
Bila penanda progeria dapat ditemukan, Krawets akan mampu mencari jalan mematikan proses penuaan cepat akibat progeria. Jika berhasil, berarti telah ditemukan pula cara menghentikan semua jenis penuaan. Demikianlah, kiprah manusia dalam ilmu yang satu ini tak urung mengundang decak kagum.
Hanya saja, seperti yang tertulis di atas, Progeria belum dapat dicegah maupun diobati. Yang bisa kita lakukan bila dihadapkan dengan kasus seperti itu adalah tetap mendampingi dan memberi semangat kepada sang penderita. Bimbingan untuk membangun rasa percaya diri pun sangat dibutuhkan. Tak ketinggalan, satu hal yang utama dalam menghadapi kasus Progeria yaitu kesabaran, karena para penderita Progeria memiliki emosi yang cenderung tidak stabil. Sehingga emosi kita pun bisa saja ikut tidak stabil ketika kita menghadapi mereka.

id.shvoong.com