Sabtu, 20 Februari 2010

Walking Corpse Syndrome



Ada banyak jenis kelainan mental di dunia. Cotard's Syndrome atau Walking Corpse Syndromme (sindrom mayat berjalan) adalah salah satunya. Kelainan ini menjadikan penderitanya berpikir bahwa mereka sudah meninggal; kehilangan nyawa, tidak memiliki organ vital, padahal tubuh mereka masih utuh dan tidak kurang suatu apapun. Seringkali mereka merasa telah meninggal dan menjadi mayat berjalan. Khayalan ini biasanya berkembang, bahwa pasien dapat mencium daging tubuhnya yg membusuk atau merasakan cacing merayap dikulitnya.

Cotard's Syndromme sering dikaitkan dengan penyakit Schizophrenia dan bipolar disorder. Selain merupakan kelainan kejiwaan, kelainan ini dapat disebabkan karena adanya gangguan pada otak, semisal karena kecelakaan. Walaupun sangat jarang, beberapa orang dengan kelainan ini merasa sudah mati. Bahkan kadang mereka mencoba bunuh diri untuk memastikan apakah mereka benar-benar sudah mati. Itulah mengapa penyakit ini sangat berbahaya bagi penderitanya.

Cotard's Syndromme diambil dari nama penemunya, Jules Cotard, seorang neurologis Perancis. Dia menemukan penyakit ini pada seorang pasiennya di tahun 1800-an. Dalam sebuah kuliahnya, ia menjelaskan bahwa pasien tersebut mengaku tidak percaya pada Tuhan, iblis, dan ia juga tidak merasa memiliki anggota tubuh.

Karena penyakit ini begitu langka, penanganan yang tepat untuk penyakit ini masih belum diketahui. Banyak Psikiater yang telah mencoba terapi antipsikotik, namun tidak juga membuahkan hasil. Tetapi belakangan disebutkan bahwa ada empat kasus yang sedikit terbantu dengan terapi kejut listrik.

diterjemahkan dari Walking Corpse Symdromme: a Disorder Where People Think They are Dead, www.associatedcontent.com

Penyakit Cacing Buski

Kapanlagi.com - Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan mengakui sejak dua dasawarsa ini, sudah ratusan warga di Kabupaten Hulu sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan, terserang penyakit aneh dan langka yakni serangan penyakit cacing Fasciolopsis Buski.
Seperti penuturan Kepala Dinas Kesehatan Prov Kalsel, drg Rosehan Adhani di sela-sela peringatan hari kebangkitan nasional (Harkitnas) di halaman kantor Gubernur Kalsel Banjarmasin, Senin, bahwa penyakit cacing buski di Kalsel diketahui sudah penah menyerang warga setempat sejak tahun 80-an.
Tetapi dari tahun ketahun, serangan penyakit lanka tersebut terus berkurang setelah adanya pemberantasan penyakit tersebut, dan tahun 2007 ini tercatat hanya sebanyak 14 orang yang positip terserang penyakit yang sudah dikatakan endemis di wilayah rawa-rawa Kabupaten HSU.
Menurut dia, penyakit buski sama saja seperti penyakit cacing perut lainnya, tetapi ini lebih ganas, selain penderita kurang gizi akibat parasit cacing buski, perut penderita juga membesar dan rambut kepala rontok akhirnya penderita plontos.
Rosehan Adhani sendiri, tidak tahu persis kenapa penyakit tersebut endemis di beberapa desa kawasan berawa-rawa HSU, padaghal serangan penyakit itu hampir jarang ditemukan di dunia, dan di Indonesia pernah terjadi selain di Kalsel juga di sebuah desa di Propinsi Sulawesi Tengah.
Untuk menanggulangi penyakit tersebut memang Dinkes Kalsel sudah melakukan berbagai penyluhan kepada masyarakat, agar dengan pola hidup sehat, yakni tidak memakan makanan yang belum di masak, terutama makanan yang berasal dari tumbuhan di rawa-rawa, seperti buah teratai dan umbi-umbian di kawasan tersebut.
Selain itu, masyarakat segera berobat kedokter bila diketahui terserang penyakit cacing buski, karena obat terhadap cacing itu sudah ditemukan, dan disediakan di Dinkes kabupaten setempat, sama saja seperti obat cacing yang lain.
Berdasarkan keterangan, tambah Rosehan Ardhani didampingi dr Sriyanto Kepala Rumah Sakit Ansari Saleh Banjarmasin yang pernah menjadi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten HSU, para penderita penyakit tersebut umumnya adalah anak-anak, dan belum pernah ditemukan kasus serangan terhadap orang dewasa.
Karena anak-anak biasanya suka bermain di air rawa-rawa kawasan desa tersebut kemudian memakan apa saja yang ada di rawa seperti buah teratai, umbi-umbian, dan buah tanaman rawa lainnya tanpa di masak lebih dahulu.
Seperti yang terjadi di desa-desa endemis Kecamatan Sungai Pandan, Kecamatan Babirik, dan Kecamatan Danau Panggang Kabupaten HSU yang ketiga wilayah itu merupakan kawasan yang sebagian besar adalah rawa monotan.
Kasus serangan cacing buski pernah diderita seorang anak kecil Kecamatan Danau Panggang, anak itu menderita perut membesar tetapi kurus kering, kemudian dari mulut keluar binatang aneh seperti lintah darat, bewarna merah dan jumlahnya ribuan ekor, selain dimulut binatang itu juga keluar saat buang air besar, sehingga warga setempat tadinya mengira anak tersebut terkena guna-guna.
Penyakit itu dianggap aneh, karena biasanya kalau diserang penyakit cacing paling dikenal hanya cacing gelang atau cacing kremi belum pernah ada cacing seperti itu, yakni pendek hanya sekitar ibu jari.
Setelah kejadian tersebut maka diturunkan petugas kesehatan untuk meneliti penyakit tersebut, kemudian baru diketahui bahwa penyakit itu adalah Fasciolopsis buski, dan bila anak diketahui diserang penyakit itu oleh petugas kesehatan segera diobati sehingga tidak sampai perut anak membesar kepala plontos dan keluar ribuan binatang aneh seperti itu.
Sementara berdasarkan literatur, Fasciolopsis Buski hanya ada hidup di kawasan Asia Selatan yakni perairan rawa sebarannya wilayah Banglades, Kamboja, China Tengah dan China Selatan, Vietnam, Malaysia, Thailand, Pakistan, dan Vietnam di samping Indonesia.
Cacing ini bukan saja bisa menyerang manusia, juga bisa menyerang babi, anjing, dan kelinci. Cacing buski dewasa bisa sepanjang 75 mm, atau 3 inci dan lebar 20 mm atau 1 inci.
Berdasarkan literartur tersebut, cacing buski tidak hidup di hati, melainkan biasanya hidup diarea teratas usus kecil, dalam jumlah sangat banyak, dan dapat pula hidup di area bawah usus dan di dalam perut, tetapi tak pernah ditemukan di bagian tubuh lain.
Dalam tubuh individu yang terserang cacing buski setiap cacing buski dewasa dapat memproduksi sedikitnya 25 ribu telur per hari, dan terus berkembang biak.

Hypertrichosis


Hypertrichosis menggambarkan pertumbuhan rambut di tubuh dalam jumlah yang dianggap tidak normal. Ada dua jenis hypertrichosis: hypertrichosis umum, yang terjadi di seluruh tubuh, dan lokal hypertrichosis, yang terbatas pada wilayah tertentu. Hypertrichosis adalah baik bawaan (hadir sejak lahir) atau diperoleh di kemudian hari. Kelebihan pertumbuhan rambut terjadi di daerah-daerah dari kulit dengan pengecualian tergantung androgen rambut dari daerah kemaluan, wajah, dan aksilaris daerah.

Beberapa penampil di sirkus tontonan ke-19 dan awal abad ke-20, seperti Julia Pastrana, menderita dari hypertrichosis. Mereka biasanya ditampilkan sebagai "aneh" dan dipromosikan sebagai manusia yang berbeda dan memiliki sifat-sifat binatang. Lebih luas kasus telah hypertrichosis informal disebut sindrom manusia serigala.


en.wikipedia.org

Penyakit Kaki Gajah

Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.

Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini cukup banyak ditemukan di Indonesia.

Cara Penularan

Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghipas darah orang tersebut.

Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.

Gejala klinis

Gejala Filariais Akut dapat berupa:

  • Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
  • Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
  • Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
  • Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
  • Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)

Gejala klinis yang kronis berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).

Diagnosis

Bila seseorang tersangka Filariasis ditemukan tanda-tanda dan gejala klinis, diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan darah jari yang dilakukan mulai pukul 20.00 malam waktu setempat. Seseorang dinyatakan sebagai penderita Filariasis, apabila dalam darah ditemukan mikrofilaria.

Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan:

  • Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular
  • Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk
  • Membersihkan semak-semak disekitar rumah

orisinil.com

Asidosis tubulus renalis

Asidosis tubulus renalis (ATR) atau Renal tubular acidosis (RTA) adalah suatu penyakit ginjal (rhenal) khususnya pada bagian tubulus renalis-nya. Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit langka, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat.

Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari darah dan membuangnya ke dalam urin. Pada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit asam yang dibuang ke dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal.

Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat. Namun menurut Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A (K), dokter spesialis gizi dan metabolik anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak di RSCM Jakarta, pasien penyakit ATR yang dia ditangani semakin hari semakin banyak. Pada tahun 2005 saja, pasien ATR yang dia tangani ada sekitar 20-an orang anak. Dan setiap tahun angka prevalensinya senantiasa bertambah.

id.wikipedia.org



Selasa, 16 Februari 2010

Multiple Myeloma

Multiple myeloma adalah tipe dari kanker. Kanker adalah kelompok dari banyak penyakit-penyakit yang berhubungan. Myeloma adalah kanker yang mulai pada sel-sel plasma, tipe dari sel darah putih. Ia adalah tipe yang paling umum dari kanker sel plasma.

Sel-sel darah normal

Kebanyakan sel-sel darah berkembang dari sel-sel dalam sumsum tulang yang disebut sel-sel iduk (stem cells). Sumsum tulang adalah materi yang lunak di pusat dari kebanyakan tulang-tulang.

Stem cells menjadi dewasa kedalam tipe-tipe yang berbede dari sel-sel darah. Setiap tipe mempunyai pekejaan khusus:

  • Sel-sel darah putih membantu melawan infeksi. Ada beberapa tipe-tipe dari sel-sel darah putih.
  • Sel-sel darah merah mengangkut oksigen ke jaringan-jaringan di seluruh tubuh.
  • Platelet-platelet membantu membentuk gumpalan-gumpalan darah yang mengontrol perdarahan.

Sel-sel plasma adalah sel-sel darah putih yang membuat antibodi-antibodi. Antibodi-antibodi adalah bagian dari sistim imun. Mereka bekerja dengan bagian-bagian lain dari sisitm imun untuk membantu melindungi tubuh dari kuman-kuman dan unsur-unsur berbahaya lainnya. Setiap tipe dari sel plasma membuat antobodi yang berbeda.

Sel-sel Myeloma

Myeloma, seperti kanker-kanker lain, mulai pada sel-sel. Pada kanker, sel-sel baru terbentuk ketika tubuh tidak memerlukan mereka, dan sel-sel yang tua atau rusak tidak mati ketika mereka harus mati. Sel-sel ekstra ini dapat membentuk massa dari jaringan yang disebut pertumbuhan atau tumor.

Myeloma mulai ketika sel plasma menjadi abnormal. Sel yang abnormal membelah untuk membuat salinan-salinan dari dirinya sendiri. Sel-sel yang baru membelah berulang-ulang, membuat semakin banyak sel-sel abnormal. Sel-sel plasma abnormal ini disebut sel-sel myeloma.

Pada waktunya, sel-sel myeloma berkumpul dalam sumsum tulang. Mereka mungkin merusak bagian yang padat dari tulang. Ketika sel-sel myeloma berkumpul pada beberapa tulang-tulang anda, penyakitnya disebut "multiple myeloma". Penyakit ini mungkin juga membahayakan jaringan-jaringan dan organ-organ lain, seperti ginjal-ginjal.

Sel-sel myeloma membuat antibodi-antibodi yang disebut protein-protein M dan protein-protein lain. Protein-protein ini dapat berkumpul dalam darah, urin, dan organ-organ.


www.totalkesehatananda.com

Pica


PARA dokter Prancis terhenyak saat menemukan 350 koin senilai 650 dolar AS, serta beberapa kalung dan jaram di perut seorang pasien Rumah Sakit Umum Cholet, Prancis. Pasien ini tentu saja bukan korban santet atau teluh, tetapi merupakan orang yang mengalami gangguan jiwa.

Pasien berusia 62 tahun ini dibawa ke ruang gawat darurat RS Cholet, bagian barat Prancis pada 2002 lalu. Dia memiliki catatan sebagai pengidap gangguan jiwa berat dan dilaporkan mengalami sakit perut sehingga tidak dapat makan.

Keluarganya telah mengingatkan para dokter bahwa pasien tersebut terkadang menelan koin. Mendapat laporan itu, dokter memeriksanya dan berhasil mengeluarkan beberapa koin dari dalam perut pasien. Karena masih penasaran, para dokter memutuskan untuk menggunakan sinar-X untuk mengetahui berapa banyak koin yang ada di dalam perut pasien tersebut.

Mereka sangat terkejut saat melihat gumpalan di dalam perut pasien yang beratnya mencapai 12 pon (24 kg). Gumpalan itu - demikian beratnya sehingga untuk mengeluarkannya harus di lakukan operasi. Lima hari setelah kedatangannya di rumah sakit, pasien tersebut dioperasi. Para dokter membuka perutnya dan mengeluarkan seluruh gumpalan tersebut. Tetapi pasien tersebut meninggal dunia 12 hari kemudian karena komplikasi penyakit.

Salah seorang dokter yang merawatnya, Dr. Bruno Francois "mengatakan, pasien itu telah menelan uang koin Prancis dan kemudian uang koin Euro, selama lebih dari satu dekade. Dilar porkan pula, selama masa itu keluarganya telah mencoba menjauhkan dia dari koin dan perhiasan. "Jika ia diundang atau datang ke sebuah rumah, dia gemar mencuri koin dan memakannya," ujar Dr. Francois.

Cerita tentang pasien aneh ini, ditulis secara lengkap di Journal ofMedicine New England. Na-mun natna sang pasien disamarkan. Citra detail dari foto sinar-X ditampilkan secara khusus di jurnal kedokteran terse-but dan disebutkan kondisi seper-ti itu merupakan "misteri medis" yang menantang untuk dipecahkan.

Dr. Lindsay Baden, salah se-orang editor Jurnal itu mengatakan, sudah ada 666 pembaca, sebagian besar dokter, yang menghubungi redaksinya untuk mencoba memecahkan misteri tersebut.

Dalam istilah Kedokteran, kondisi pasien seperti itu dinamakan pica, yaitu dorongan untuk memakan sesuatu yang secara normal tidak dikonsumsi sebagai makanan. Istilah penyakit itu diambil dari bahasa Latin untuk sejenis burung Gagak yang memakan segala jenis benda.

Pica dalam bentuknya dapat saja berupa dorongan untuk memakan kotoran, debu, kapur tulis, rambut, sabun, sikat gigi, korek api yang telah terbakar dan berbagai benda lainnya.

Dr. Francois juga pernah merawat pasien yang gemar memakan Garpu. Kebanyakan objek yang dimakan oleh penderita pica biasanya relatif kecil agar bisa melewati tenggorokan. Dalam beberapa kasus, ada juga yang tersangkut, sehingga mem-butuhkan pertolongan dokter. Kondisi seperti itu dapat juga ditemukan pada anak-anak atau wanita hamil, namun kebanyakan ditemukan pada orang yang menderita penyakit jiwa. ( Za-ky / "PR", Sumber AP )


basukipramana.blogspot.com